Jumat, 15 Oktober 2010

CV: Mengenal Lebih Dekat

CURICULUM VITTAE

A. Identitas Diri
Nama : Hasani Ahmad Syamsuri, S.Th.I., M.A.
Jenis Kelamin : laki-laki
Tempat/Tgl Lahir : Pulomerak, Cilegon, 21 Februari 1982
Alamat : Jl. Pabean, Link. Pabean, Kel. Pabean No 10 Rt/Rw 01/01, Kec. Purwakarta, Kota Cilegon, Prop. Banten, 42437
Agama : Islam
E-mail : elhasan_ahsyamsun@yahoo.co.id
hasani_banten@yahoo.com

B. Pendidikan Formal
1. 2008- sekarang : Mahasiswa Program Doktor / Kandidat Doktor Islamic
Studies Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta; Sedang dalam Penulisan Disertasi.
2. 2005-2007 : S-2 Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Program Studi Kajian Islam, Konsentrasi Tafsir
Hadis;
3. 2005-2007 : Setara S-2 Mahasiswa Pendidikan Kader Ulama (PKU)
Angkatan Ke VIII, MUI (Majlis Ulama Indonesia) DKI
Jakarta;
4. 2001-2005 : S-1 UIN (Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatullah
Jakarta, Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir Hadis;
5. 1998-2001 : MA (Madrasah Aliyah) al-Khairiyah Karangtengah,
Cilegon Banten;
6. 1995-1998 : MTs (Madrasah Tsanawiyah) al-Khairiyah Karangtengah,
Cilegon Banten;
7. 1989-1995 : SDN (Sekolah Dasar Negeri) Pecinan Cilegon, Banten;
8. 1989-1995 : MI (Madrasah Ibtidaiyah) al-Khairiyah Karangtengah
Cilegon, Banten.

C. Pendidikan Non Formal
1. 1995-2000 : Pondok Pesantren Salafi Banu al-Qamar Cilegon Banten;
2. 2002 : Kursus Komputer dan Internet INMADA Jakarta;
3. 2003 : Kursus computer semua program di Computer Café Jakarta
4. 2005 : Kursus Bahasa Inggris di Oxford Cours Indonesia.
5. 2007-2008 : Kursus Bahasa di Pusat Bahasa dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
6. 2010 : Pendidikan Kader Mufassir (PKM), Pusat Studi Alquran, Jakarta.
D. Pelatihan, Seminar, dan Lokakarya
1. 2010 : Peserta Seminar Nasional: “Terorisme Vs Penegakan Syariah di Indonesia; Akar Masalah dan Opini Publik & Integrasi Keilmuan di Lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” Milad ke-43 dan Bulan Syariah Fakultad Syariah dan Hukum UIN Jakarta, 4-5 Mei 2010;
2. 2010 : peserta Liqâ Markaz al-Dirâsât al-Qur’âniyyah ma’a al-Ustâdz al-Duktûr ‘Abd al-Hay Husain al-Farmâwî, Ustâdz bi Jâmi’ah al-Azhhar bi al- Qâhirah, Jakarta, Pusat Studi Alquran, April 2010;
3. 2010 : Panitia Seminar Pendidikan dan Pengembangan Karir Islami, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, 10 Maret 2010;
4. 2010 : Peserta Seminar Hukum dan Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta dengan MGMP se DKI Jakarta, 2010;
5. 2010 : Peserta One Day Seminar ‘A Conversation with Modernity, Auditorium SPs UIN Jakarta, March 30, 2010;
6. 2009 : peserta International Conference Islamic Law in The Modern World, Faculty Sharia and Law, Syarif Hidayatullah, State Islamic University (UIN), Jakarta, December, 18-20 2009 M./ Muharram 01-03 1431 H.;
7. 2009 : Peserta International Seminar, Urgency of Solidarity and Unity in The Islamic World, Jakarta, 19-20 December 2009, PBNU, Sultan Hotel;
8. 2009 : Peserta Pelatihan Penulisan karya Ilmiah Dosen Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung, 1 Desember 2009;
9. 2009 : Peserta Pembibitan/Pembekalan Calon Dosen dilingkungan IAIN Raden Intan Lampung, 26-27 Oktober, 2009;
10. 2008 : Peserta international conference Freedom and Right of Return; Palestina and 60 Yerars of Ethnic Cleansing, VOP (Voice of Palestina, International NGO’s Union for Supporting Palistinians Right, dan Universitas of Indonesia Centre for Midle East and Islamic Studies, di Makara Hotel UI Depok;
11. 2008 : peserta Pelatihan Training ESQ Ekskutif angkatan 73, di Menara 165
Jakarta;
12. 2006 : Peserta Seminar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, “Menggali Potensi Anak Usia Dini dalam Perspektif Pendidikan Islam, IAIA al- Aqidah Jakarta, Aula masjid Istiqlal, 25 Mei 2006;
13. 2006 : Peserta Seminar dan Launcing Buku Fiqih Aborsi “Wacana Penguatan Hak Reproduksi Perempuan;
14. 2006 : Peserta Sarasehan Ulama Jabodetabek dengan Tema “Ekonomi Syariah dan Perbangkan Syariah”, Wisma Tugu Jakarta, PKES, Muamalah Institut, dan MUI;
15. 2005 : Panitia Pelatihan Training Menejemen Organisasi Himpunan Qari’ dan Qori’ah Mahasiswa UIN Syarif Hidayatulah Jakarta;
16. 2004 : Peserta Dialog Publik “Penyatu Peradilan Upaya Penegakan Supremasi
Hukum di Indonesia”, BEMJ Peradilan Agama UIN Jakarta;
17. 2004 : Peserta Seminar Nasional “Mengembangkan Wacana Tafsir Kontemporer Hermeneutika Sebagai Metodologi;
18. 2004 : Peserta Seminar Nasional Islam dan Politik “Peluang Partai dan Politisi
Islam di Tengah Hegemoni Nasional dalam Pemilu 2004”;
19. 2003 : Peserta Seminar Tafsir “Menggagas Tafsir Emansipatoris: Antara Doktrin dan Realitas”;
20. 2003 : Peserta Semiloka dan Mukernas “Rekonstruktualisasi Al-Quran di Indonesia, Sebuah Gagasan Menuju Masyarakat Transformatif”;
21. 2003 : Peserta Aliansi Solidaritas Perempuan Indonesia “Damailah Acehku, Damai Sejahtera Indonesia”;
22. 2003 : Peserta Seminar Nasional “Mengurai Benang Kusut Relasi Jender, Antara Nature dan Nurture”;
23. 2003 : Peserta Semiloka Kurikulum dan Silabi Ekonomi Islam;
24. 2003 : Panitia Pelatihan Training Menejemen Organisasi Lembaga Tahfidz dan Ta’lim al-Qur’an;
25. 2003 : Peserta Seminar Nasional “Tafsir Misoginis Dalam Kajian Tekstual dan
Kontekstual”;
26. 2003 : Peserta Seminar Hukum “Upaya Membangun Masyarakat Tentram dan
Tertib” (Mengkaji Ulang Perda DKI no 11/1998 Tentang
Kamtibnas);
27. 2003 : Peserta Seminar Peringatan Hari Kartini “Perempuan Dalam Tantangan dan Perubahan”;
28. 2003 : Peserta Diskusi Publik “Membincang Pergolakan Pemikiran Ahmad Wahib”;
29. 2003 : Peserta Seminar dan Bedah Buku “Huru-Hara Akhir Zaman”;
30. 2003 : Peserta Kongres V dan Dialog Nasional “Humanisme dalam Islam”
FORMASI (Forum Mahasiswa Syariah Se-Indonesia);
31. 2003 : Peserta Milad III LTTQ “Menyoal Dimensi Spiritual al-Quran dalam
Keilmuan”;
32. 2002 : Peserta Seminar Nasional “Telaah Pendidikan Agama dalam RUU
Sisdiknas”, BEM FITK, FAJAR, dan JIL, UIN Jakarta;
33. 2002 : Peserta Pelatihan Jurnalitik PMII KOMFAKSYA HUM, Cab. Ciputat, UIN Jakarta;
34. 2002 : Peserta Seminar Nasional “Penegakan HAM dan Gencatan Senjati di Aceh, BEM UIN Syahid”;
35. 2002 : Peserta Seminar Perguruan Tinggi Se-Jakarta “Membedah Pemikiran Fiqih Sosial KH.Ali Yafie” Pencarian Wacana Baru Fiqih Kontekstual, Solusi Problematika Kekinian;
36. 2002 : Peserta Seminar Nasional “Menggagas Teologi Perdamaian: Upaya
Rekonstruksi Pemahaman Keagamaan Berperadaban”;
37. 2001 : Peserta Pelatihan Training Kader “Membangun Etos Intelektual dan
Spiritualitas, Melalui Pengembangan Potensi dan Kreatifitas Seni Islami Berdasarkan Paradigma al-Quran” Himpunan Qori’ dan Qori’ah Mahasiswa (HIQMA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
38. 2001 : Peserta Pelatihan Kader HMI (LK I) HMI Cabang Ciputat;
39. 2001 : Peserta Masa Orientasi Anggota Baru “Menjamah Bahasa, Menggenggam Dunia” Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bahasa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
40. 2001 : Peserta Training Manjemen Organisasi “Improfisasi Profesionalistis dalam Berorganisasi” HIQMA UIN Jakarta;

E. Pengalaman Organisasi
1. 1998-1999 : Ketua OSIS MA Al-Khairiyah Karang Tengah;
2. 2003-2004 : Ketua I Lembaga Tahfidz dan Ta’lim al-Quran;
3. 2003-2004 : Ketua koordinator bidang Tilawah al-Qur’an Himpunan Qori’dan Qori’ah Mahasiswa UIN Jakarta
4. 2004-2005 : Ketua koordinator divisi Tahsin al-Qur’an Lembaga Tahfidz dan Ta’lim al-Qura’an Masjid Fathullah UIN Syahid Jakarta
5. 2004-2005 : Pengurus Cabang HMI Ciputat;
6. 2004-2005 : Wakil Ketua HIQMA UIN Syahid Jakarta
7. 2003-Sekarang : Sekretaris Forum Silaturrahmi Jama’ah Masjid (FOSMA) Fathullah UIN Syahid Jakarta
8. 2005-Sekarang : Dewan Alumni HIQMA UIN Syahid Jakarta dan Dewan Pertimbangan Organisasi HIQMA UIN Jakarta;
9. 2006-2007 : Dewan Pertimbangan Organisasi pada LTTQ (Lembaga Tahfidz dan Ta’lim al-Qur’an) Masjid Fathullah UIN Jakarta;
10. 2007-2008 : Direktur Public Relation pada LTTQ (Lembaha Tahfidz dan Ta’lim al-Qur’an) Masjid Fathullah UIN Jakarta;
11. 2008- sekarang : Instruktur tahsin Lembaga Tahfidz dan Ta’lim al-Qur’an
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Prestasi-Prestasi
1. 1999 : Juara III MTQ Tingkat Kecamatan Pulo Merak Cilegon Banten
2. 2003 : Juara III MSQ Tingkat Kabupaten Bekasi
3. 2004 : Juara I MTQ Tingkat Nasional Oxford Cours Indonesia bekerjasama
dengan DEPAG RI
4. 2004 : Juara III MSQ Tingkat Kabupaten Bekasi
5. 2004 : Juara II MSQ PIONIR Tingkat Nasional antar Mahasiswa se-IAIN
dan PTAIN di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung
6. 2004 : Juara I MTQ se-UIN BEMJ PBA UIN Syahid Jakarta
7. 2004 : Juara I MTQ GEBYAR HIQMA se-Jabodetabek
8. 2004 : Juara I MTQ se-Jabodetabek di Masjid al-Azhar
9. 2004 : Juara III MTQ se-Jabodetabek di Masjid Sunda Kelapa
memperebutkan Piala Menteri Agama RI, DEPAG RI
10. 2004 : Juara III MSQ Tingkat Kabupaten Tangerang
11. 2005 : Juara II MSQ Tingkat Kota Tangerang
12. 2005 : Juara I MSQ Tingkat Kabupaten Bekasi

G. Pengalaman Mengajar dan Pengabdian Masyarakat
1. 2009- sekarang : Dosen Tetap Fakultas Syariah IAIN Raden Intan, Lampung ;
2. 2008- sekarang : Asisten Profesor di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
3. 2008- sekarang : Asisten Profesor di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
4. 2008-sekarang : Dosen di Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
5. 2008-sekarang : Koordiator Laboratorium Ibadah dan Fatwa di Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ;
6. 2007 : Pengajar pelatihan seni baca al-Qur’an di di Yayasan Pesantren Nurul Iman, Pondok Aren, Tangerang, Banten.
7. 2005-sekarang : Pengajar Tilawah al-Qur’an di HIQMA (Himpunan Qari’ dan Qari’ah Mahasiswa) UIN Syahid Jakarta;
8. 2005-2006 : Pengajar Pelatihan Seni Baca al-qur’an di YPI al-Khairiyah Kebon Jeruk Jakarta;
9. 2004-2005 : Pengajar Tilawah al-Qur’an di SMP 87 Pondok Pinang Jaksel;
10. 2002- sekarang : Imam tetap Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ;
11. 2001 :Tenaga Pengajar Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ;
12. 2000-sekarang :Tenaga Pengajar Pendidikan Agama, Tilawah Al-Qur’an dan Tafsir ;

H. Karya-Karya Ilmiah
1. Eksistensi Manusia Perspektif al-Qur’an dan Hadis, Paper Madrasah Aliyah al-Khairiyah Cilegon, Banten, tahun 2001
2. Hadis tentang Azan Ditinjau dari Segi Sejarah; Kajian Masalah Azan Subuh dan Jumat, 2005, Skripsi S1 UIN Jakarta ;
3. Amstal dalam al-Qur’an, Makalah, makalah diseminarkan pada PPs S2 UIN Jakarta, 2006,;
4. Kajian Deskriptif terhadap Tafsir al-Hijri Karya K.H. Didin Hafiduddin, makalah diseminarkan pada PPs S2 UIN Jakarta, 2006;
5. Embriologi dalam al-Quran dan Ilmu Pengetahuan Moderen, 2007;
6. Wawasan al-Qur’an tentang Musibah, 2007;
7. Wanita dalam al-Qur’an, makalah PKU MUI DKI Jakarta, 2006;
8. Makna Tahun Baru Hijriah, makalah disampaikan pada Studium General di MA al-Khairiyah, Cilegon, Prop. Banten, 2006;
9. Corak Pemikiran Kalâm Tafsîr Fath al-Qâdîr; Telaah Atas Pemikiran al-Syaukânî Bidang Teologi Islam., Tesis S-2 SPs UIN Jakarta, 2007;
10. Syair-syair Cinta: Kajian tahlil terhadap Corak Kasidah Burdah karya al-Bushiri, Editor, Jakarta: Puspita Press, 2009;
11. Kepribadian Qur’ani, Editor, Jakarta: WNI, 2009;
1. Caknur di Mata Anak Muda, Kontributor Tulisan, Jakarta: Paramadina, 2008; Menimbang Perbankkan Syari’ah di Indonesia, Jurnal Bimas Islam, Vol. 2 no. 3, Tahun 2009;
2. Kesetaraan Jender dalam Perspektif Hukum Waris, Jurnal Bimas Islam, Tahun 2010;
3. Dimensi Ruhani Manusia dalam Al-Qur’an dan Tasawuf, Jurnal Bimas Islam, Tahun 2010;
12. Diskursus Munasah Alquran dalam Tafsir al-Mishbah: Upaya Kontekstualisasi Penafsiran Alquran di Indonesia, disertasi UIN Jakarta sedang dalam penggarapan, 2010- sekarang;
13. Sportifitas Politik; Berlaga di Kancah Pilkada, opini Radar Lampung, 30 Juni 10;
14. Kisruh Meledaknya Tabung Gas, Opini Radar Banten, 7 Juli 10;
15. Meledaknya Tabung Gas, Opini Lampung Post, 8 Juli 10;
16. Meninjau Ulang Kenaikan TDL, Opini lamung Post, 20 Juli 10;
17. Bom Waktu Tabung Gas, Opini Kabar Banten, 26 Juli 10;
18. Ramadhan dan Renungan Kematian, Opini Kabar Banten, Agustus 2010;
19. Ramadan dan Tabir Kehidupan, Opini lampung Post, Jum'at, 20 Agustus 2010;
20. Tradisi Pulang Kampung, Opini Kabar Banten, 7 September 2010;
21. Halal Bihalal; Pribumisasi Ajaran Islam, Opini Kabar Banten, Sabtu 18 September 2010;
22. Halalbihalal Meneguhkan Pluralisme, Opini Lampung Post, Senin 20 September 2010;
23. Banten “Primadona Ibu Kota RI, Opini Kabar Banten, Rabu, 22 September 2010;
24. Meluruskan Makna Jihad (1), Opini Radar Banten, Sabtu 25 September 10;
25. Meluruskan Makna Jihad (2), Opini, Kabar Banten, 25 September 10;
26. Memaknai Fungsi Masjid, Opini Kabar Banten, Jumat 31 September 2010;
27. Masjid, Simbol Peradaban Islam, Opini, Lampung Post, Jum'at, 8 Oktober 2010;
28. Dimensi Ruhani Manusia, Opini Kabar Banten, Sabtu, 9 Oktober 10.

Menghidupkan Filologi di Banten

Menghidupkan Filologi di Banten
Oleh: Hasani Ahmad Said
(Kandidat Doktor UIN Jakarta & Dosen IAIN Raden Intan Lampung, Tinggal di Pabean, Cilegon)
*Tulisan ini dimuat di kolom Opini Kabar Banten, Kamis, 14 Oktober 2010

Pekan ini, mulai marak pemberitaan yang mulai melongok situs bersejarah, tempat ziarah yang berkedudukan di Banten Lama, yang kian hari kian tidak terurus dan bahkan memprihatinkan keadaannya.
Bukan itu saja, di daerah pemakaman yang sudah tidak asing lagi bagi awak media Televisi yang selalu mengabadikan situs-situs sejarah. Kini, pemandangan sehasri-hari disesaki dengan para pengemis dan Gepeng yang terkadang “Memaksa” sedekah, atau sekedar menawarkan jasa kantong plastik.
Situs sejarah selalu akan bersentuhan dengan kajian arkeologi dan filologi. Saat ini, kajian filologi belum banyak di minati oleh beberapa kalangan, bahkan peneliti sekalipun, termasuk di Banten. Meskipun ilmu ini, tidak dikatan baru, tetapi gaungnya belum terasa, bisa jadi di beberapa perguruan tinggi belum memasukkan studi filologi dalam sebuah silabus untuk diajarkan paling tidak setingkat mahasiswa, termasuk di dalamnya di Banten.
Sekilas meninjau sejarah Banten, secara geografis maupun teritorial, Banten telah lama bersentuhan sekaligus bersinggungan dengan masuknya kerajaan besar Islam, budaya Hindu, Budha, mistisime, dan lain sebagainya. Terlihat misalnya terpampang dengan jelas terdapat benteng bekas kerajaan Islam dengan relif ukiran-ukiran kaligrafi Arab, batu nisan, peninggalan “Batu Qur’an” yang bernuansa artistic.
Ini artinya, peninggalan itu bukan barang mati belaka, sesungguhnya peninggalan itu bisa dihidupkan dengan kajian pernaskahan (filologi).
Seminar sehari tentang “Filologi dan penguatan kajian Islam Indonesia” yang pernah diselenggarakan oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta bekerjasama Puslitbang Lektur Keagamaan Balai Diklat Kementerian Agama RI pada beberapa pecan yang lalu perlu disambut dengan baik.
Dalam seminar ini menghadirkan beberapa pembicara. Di antaranya, Prof. Azyumardi Azra, sebagai keynot speech, Prof. Atho Mudzhar, Prof. Hendri-Chambert Loir, Dr. Oman Fathurrahman, dan Dr. Fuad Jabali. Yang menarik dari seminar ini berupaya untuk menghidangkan sekaligus menjelaskan kajian naskah (filologi) bukan terbatas pada sumber-sumber sejarah, sastra dan tasawuf, akan tetapi bukan hanya berhenti pada tataran itu saja bisa juga dalam karya lain semisal sumber fiqih, syariah (hukum Islam), tafsir, bahkan tidak jarang ditemukan juga naskah-naskah kuno yang bersumber dari budaya.
Penekanannya pada bagaimana mengupayakan penemuan sumber primer yang dianjurkan kepada para pengajar, peneliti, dan praktisi pendidikan melalui seminar, kuliah dan kajian ilmiah lainnya. Bila merujuk ke belakang, tradisi tulis menulis telah lama berjalan dalam kancah wacana lokal Islam (Islamic local discourse) di Indonesia.
Banyak faktor pendukung yang menjadi media, bukan hanya pada media kertas saja, tetapi sudah dilakukan pula pada batu, kulit binatang, tulang, bahkan daun. Kajian pernaskahan nusantara di bilang masih awal di Indonesia. Dalam kajian awal, Prof. Azyumardi Azra mengatakan bahwa kajian pernaskahan di nusantara telah di mulai dari tahun 80-an.
Di antara para pengkaji adalah Prof. Peunoh Dali yang mengkaji teks naskah “Mir’ah al-thullâb”, selanjutnya pernah dilakukan oleh Prof. Salman Harun yang mengkaji teks “Tafsir Tarjuman al-Mustafid” keduanya karya Syaikh Abdurrauf Singkel, Prof. Moh. Ardani membahas kajian teks-teks jawa, yang menarik mereka tidak dikatakan atau tidak bergelar filolog.
Selanjutnya, kajian filologi secara khusus di dalami oleh Prof. Nabilah Lubis sebagai peletak awal pengembangan filologi di IAIN kemudian sampai berubah menjadi UIN Jakarta. Salah satu muridnya adalah Dr. Oman Fathurrahman, dialah kemudian yang melanjutkan estafet pelanjut kajian ini dengan mengambil program S-3 dengan mengambil konsentrasi Filologi di UI.
Ilmu filologi yang selama ini mungkin dianggap sebagai kajian yang sukar, sudah mulai bergeliat menjadi reformulasi keilmuan. Bahkan saat ini, di SPs UIN Jakarta sendiri sudah membuka program khusus kajian filologi, atas kerjasama Puslitbang Lektur Keagamaan Balitbang dan Diklat Kemenag RI.
Bahkan sebelum kajian di atas, Syekh Imam Nawawi Banten (w. 1314 H./ 1897 M.) memiliki banyak kitab baik dalam bentuk manuskrip maupun yang telah naik cetak yang sayangnya tidak sampai ke Indonesia, apalagi tidak ada kesadaran dari masyarakat Banten untuk melestarikan, atau dalam bahasa lain, karya-karyanya adalah kekayaan intelektual karya asli wong Banten.
Sehingga generasi penerusnya, tidak tahu karya asli tersebut, atau bisa jadi sebagian masyarakat Banten mengenalpun tidak sosok Nawawi. Forum kajian Kitab Kuning (FK3) menyebutkan beliau menulis 100 kitab lebih dalam berbagai bidang. Di antara sekian banyak karya Syekh Nawai yang dikenal dan terlacak adalah Tijan al-Durar, Nûr al-Dhalam, Fath al-Majid, Tafsir al-Munir, Qami’ al-Tughyan, Tanqih al-Qaul, Sullam al-Munajat, Nihayah al-Zain, kasyifah al-Syaja’, nashaih al-‘Ibad, Minhaj al-Raghibun, dan Uqud al-Lujain fi bayan Huquq al-Jauzayn.
Kalau mau melacak, tidak menutup kemungkinan banyaknya pesantren di Banten, juga melahirkan banayk manuskrip yang terserak di beberapa Ponpes, yang hanya dinikmati oleh pesantren dan santri setempat saja sebagai benda “pusaka dan keramat”.
Ada sebuah catatan penting meminjam bahasa Edwar Said seorang orientalis Kristen berkebangsaan Palestina “from with in” bahwa dalam menjelaskan dan mengkaji Islam, kita harus mengkaji dari dalam, bukan sebaliknya “from with out”. Maksudnya adalah mengkaji tentang Islam sejatinya belajar dari diri dan dari penulis para pengkaji Islam sendiri, bukan dari non Islam.
Hal ini dimungkinkan dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemahaman tentang kajian tersebut, atau paling tidak akan terjaga keobjektifitasan dari pengkaji. Begitupula dalam mengkaji naskah-naskah Islam. Walupun teori ini bisa saja dipatahkan dan di kritik, agar tidak terjadi pengungkapan terhadap pola pikir dan paradigma.
Pendek kata, naskah yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah makhtûthât merupakan budaya dan warisan intelektual yang merefleksikan keadaan ketika itu, baik dari sisi sosial, keagamaan, pemikiran, dan termasuk kemajuan dari peradaban masyarakat lokal sekitar.
Kalau demikian halnya, kajian atas pernaskahan menjadi sebuah keniscayaan dan kajian ini menjadi penting. Di beberapa daerah masih banyak terdapat aksara pegon yang bertuliskan Arab, atau tepatnya aksara Arab. Bahkan bisa dimungkin naskah yang ada di nusantara ada ketekaitan dengan Belanda dan Jepang yang pernah menjajah Indonesia. Dan Banten menjadi salah satu Provinsi yang bersentuhan dengan kesejarahan itu.
Saya kira masih sangat banyak naskah yang belum tergarap, baik naskah Jawi, Banten, Sunda, Melayu, Bugis, dan lain-lain. Selain itu, seperti telah disinggung di pembahasan awal, bahwa pernaskahan bukan hanya ditulis di atas kertas saja, akan tetapi banyak juga media naskah termasuk yang tertulis di tembok bahkan nisan-nisan.
Memang filologi terpaku pada kerumitan pembacaan teks, tetapi bukan berarti kerumitan ini akan menenggelamkan semangat keingintahuan kajian terhadap teks. Belum lagi dengan problem sejarah lampau nusantara yang banyak merelakan naskah-naskah nusantara yang banyak diboyong ke Negara lain.
Selain banyak pula karya manuskrip (makhtûthât) yang masih dianggap sakral oleh beberapa kalangan yang ada di beberapa tempat semisal keraton dan tempat-tempat suci lainnya. Problem yang lain adalah banyak karya naskah karya ulama Indonesia yang tinggal di Negara lain. Dan pada intinya kajian ini merefleksikan kembali dalam rangka menghidupkan khazanah intelektual bangsa yang kian ditinggalkan peminatnya.
Pada akhirnya, kajian filologi atas pernaskahan nusantara sejatinya mulai digagas untuk dimasukkan dalam kurikulum perguruan tinggi, agar penyebarannya lebih meluas pada tataran masyarakat luas, seperti kajian keislaman lainnya seperti kajian fikih, syariah, ushuluddin, dan lain-lain. Bahkan sejatinya menjadi tanggung jawab pemerintah juga untuk melestarikan dan menjada kekayaan intelektual yang tidak ternilai harganya. Kalau bukan kita siapa lagi.!!!.[Wallâhu a’lam bi al-shawâb]


*Penulis adalah kandidat Doktor Islamic Studies Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Dosen IAIN Fakultas Syariah Raden Intan, Lampung, tinggal di kel. Pabean, Kec. Purwakarta, Cilegon, Banten. Email: elhasan_ahsyamsun@yahoo.co.id