Sabtu, 14 April 2012

Abstrak Buku "Diskursus Munasabah al-Qur'an"

ABSTRAK Buku ini membuktikan bahwa susunan alquran memiliki keserasian dari sisi ayat dan surah. Dalam disertasi ini, mengemukan lima keserasian ayat, dan delapan keserasian surah. Keserasian ayat terkait dengan muna>sabah antar ayat dengan ayat dalam satu surah; hubungan antara satu ayat dengan fasilah (penutupnya); keserasian hubungan antar kalimat dengan kalimat dalam satu ayat; hubungan antara kata dalam satu ayat; dan hubungan ayat pertama dengan ayat terakhir dalam satu surah. Sedang keserasian surah sangat terkait dengan muna>sabah antar surah dengan surah sebelumnya; muna>sabah awal uraian surah dengan akhir uraian surah; muna>sabah antara awal surah dengan akhir surah sebelumnya; keserasian tema surah dengan nama surah; keserasian penutup surah dengan uraian awal/mukadimah surah berikutnya; hubungan antara kisah dalam satu surah; hubungan antara surah-surah alquran; dan hubungan antara fawa>tih} al-suwar dengan isi surah. Studi ini mendukung pendapat bahwa Alquran mempunyai pertalian erat antara surat yang satu dengan surat yang lain dan antara ayat dengan ayat, dengan kata lain, perlu adanya muna>sabah sebagai bentuk dari kemukjizatan Alquran. (al-Naysabu>ri>, al-Fara>h}i>, Al-Biqa‘i>, Ah}mad Is}la>h}i>, al-Suyut}i>, al-Zakashi>, al-Shat}ibi>, Nas}r H}a>mid Abu> Zayd, Fazlur Rahman, MM. ‘Adhami, M. ‘Abduh, Shalt}u>t}, dan lain-lain). Studi ini menolak anggapan bahwa Alquran tidak memiliki ketersambungan (muna>sabah), atau paling tidak, menyangsikan adanya munasabah baik ayat, tema, dan surah dalam Alquran. (‘Izz al-Di>n ‘Abd al-Salam, Salwa M.S. El-Awa, W. Montgomery Watt, Richard Bell, dll.). Permasalahan utama akan didekati melalui sudut pendekatan kepustakaan (library research, deskriptif – analisis isi (content analysis), pendekatan sejarah (historical approach). Laporan penelitian ditulis secara naratif-analitis. Sumber dan data tersebut dipetakan dan dikategorisasikan untuk menghasilkan pengelompokan yang sesuai dengan pembabakan data yang telah dirancang. Selanjutnya dilakukan penafsiran data atau informasi yang berangkat dari kategorisasi yang sudah dilakukan. Peneliti melakukan analisis untuk memahami data dalam konteksnya dengan menggunakan pelbagai metode guna mengidentifikasi hubungan antara unsur-unsur data yang berbeda. []