Rabu, 17 Februari 2010

MENELADANI KESHALEHAN IBRAHIM

MENELADANI KESHALEHAN IBRAHIM
Khutbah Idul Adha1430 H
Oleh : Hasani Ahmad, M.A.
Disampaikan pada shalat Idul Adha Masjid Raudhatul Jannah, Pabean, Purwakarta, kota Cilegon, Prov. Banten

بِسْمِ اللهِ لرَّحْمَنِ الرَّحَيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ . اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ. اَللهُ اَكْبَرُ كَبَيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وََنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ.
اَللهُ اَكْبَرُ ذُوالْمُلْكِ وَالمُتَأَبّدِ بِالْخُلُوْدِ وَالسُّلْطَانِ. اَللهُ اَكْبَرُ ذُوْالْقَهْرِ الْمُمْتَنِعَ بِغَيْرِ جُنُوْدٍ وَلاَ اُعْوَانٍ, اَللهُ اَكْبَرُ الْعَزِيْزُ الْبَاقِى عَلَى مَمَرِّ الدُّهُوْرِ وَاْلأَعْوَامِ. اَللهُ اَكْبَرُ الْكَرِيْمُ الْخَالِدُ عَلَى مَوَاضِى اْلأَعْيَادِ وَاْلأَيَّامِ.
نَشْهَدُكَ رَبَّنَا. وَكَفَى بِكَ شَهِيْدًا. إِنَّنَا نَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. اَنْتَ اْلأَوَّلُ الَّذِيْ لاَشَيْئَ قَبْلَكَ. وَاَنْتَ اْلأَخِرُ الَّذِيْ لاَغَايَةَ بَعْدَكَ. أَنْتَ الْقَائِمُ بالْقِسْطِ. أَنْتَ الْعَدلُ فِى الْحُكْمِ اَنْتَ الصَّادِقُ فِى الْوَعْدِ وَاَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ.
اللهم صل وسلم على هذا النبى الكريم محمد بن عبد الله وعلى اله واصحابه اجمعين.
ياأيها الذين ءامنوا اتقوا الله وءامنوا برسوله يؤتكم كفلين من رحمته ويجعل لكم نورا تمشون به ويغفر لكم والله غفور رحيم
إنا أعطيناك الكوثر فصل لربك وانحر إن شانئك هو الأبتر

Allahu Akbar Walillahil Hamd.
Maasyiral Muslimin wa zumratal-muwahhidin,
Hadirin kaum Muslimin yang dimuliakan Allah SWT.
Dinten niki jutaan ummat muslim di seluruh penjuru dunia melaksanakan sing dikenal sereng dinten riyaye Idul Adha th 1430 H atenapi hari raya idul qurban. Dinten niki adalah dinten sing paleng bersejarah dalam kehidupan umat manusia. Khususe umat beragama pemeluk ajaran tauhid, nggeh niku meng-Esakan Allah, boten wenten sekutu selaine Allah, sing tiperjuangken sereng NabiyaAllah, khususe Nabi Ibrahim sereng nabi Muhammad Saw.
Sekian abad yang lalu, di tengah padang pasir yang menghampar, di antara himpitan bukit yang terjal dan di bawah sinar matahari yang kering kerontang, menyengat dan panas sekaligus di antara pratek-praktek penyimpangan keyakinan dan berhala-berhala fikiran, kekuasaan dan keimanan, terdapatlah sinar kecerahan, pelita nurani serta harapan yang dibawakan oleh seorang hamba Allah sekaligus pemurni dan Bapak tauhid (abu al-millah) Ibrahim a.s.
Perjuangan dan pengorbanan kedua Rasul Allah pejuang ajaran tauhid itulah yang kita peringati hari ini, setidaknya dengan tiga kegiatan utama yang mengokohkan bahwa kita adalah umat pemegang ajaran tauhid yang setia.
Kegiatan pertama ialah melaksanakan shalat Idul Adha, di lapangan-lapangan terbuka dengan mengumandangkan lafad-lafad, takbir-tahlil dan tahmid, sebagai ungkapan kebenaran keyakinan kita kepada ajaran agama yang kita jadikan pedoman hidup kita, yang mengajarkan bahwa hanya Allah yang Maha Besar. Bahwa tidak ada yang menguasai hidup manusia di alam semesta ini kecuali Allah SWT, dan tidak ada sebentuk kekuasan dan kekuasaan apapun yang pantas disanjungkan, dipuja, kecuali kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.
Kegiatan kedua, ialah kegiatan proses ibadah haji di tanah suci Mekkah Al-Mukarramah yang datang dari seluruh penjuru dunia, yang telah dimulai sejak tanggal 8 (Delapan) Zulhijjah, dengan memakai pakaian ihram dan melafalkan niat ibadah haji, mereka serentak berangkat ke Padang Arafah, untuk melaksanakan wuquf tanggal 9 (sembilan) Zulhijjah, sebagai rukun utama ibadah haji. Pada saat-saat yang seperti itu mereka juga mengumandangkan kalimat tauhid, kalimatan thayyibah, berupa talbiyah, yang berisi pengakuan setia, kepatuhan dan ketundukan seorang muslim kepada agama Islam yang diyakininya dan keimanan yang mendalam.
Kegiatan ketiga, ialah penyembelihan hewan qurban
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah
Pada peringan Idul Qurban sing kule laksanakaken sniki wenten 3 sosok atenapi wenten tlung uwong sing berpengaruh. Pertami Nabi Ibrahim, ke kale Ismail dan ketelune Siti Hajar. Nabi Ibrahim selaku bapak, ismail selaku anak, lan siti hajar selaku Ibu.
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah
Dalam perjalanan sejarah qurban niku di bagai menjadi 3. Pertami qurban zaman nabi Adam AS, kaleh zama nabi Ibrahim AS, dan ketelu zaman nabi Muhammad SAW.
Pertama pada zaman nabi Adam dilakukaken sereng kedua putranya geh puniku Qabil dan Habil. Pada waktu niku kekayaan Qabil mewakili kelompokk petani, sedang Habil mewakili kelompok peternak. Nape sing dilakukan oleh kedua anak Adam niki, Habil dengan tulus ikhlas mengorbankan hewan sing lemu-bagus, sedangkan Qobil mengorbankan buah-buahan sing sampun bosok, ale. Dari dua pengorbanan sing tilakukan sereng kedua pecile Adam puniku Allah nerima kurbane Habil karena dengan tulus ikhlas mengorbankan hewan pilihan yang terbaik, sedang qabil boten diterima sereng Allah Swt. Karena boten diterime sereng Allah niku Qabil balas dendam ning Habil geh puniku perebutan calon istri. Dan tempat qurban habil dan qabil geh puniku disimpen ning padang Arafah, tempat puniku, sniki dienggeh wukuf sereng jamaah haji seluruh dunia. Qurban Qabil Habil niki tercantum dalam al-Quran Q.S. al-Mâidah: 27:
                  •        
27. Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang Sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). ia Berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah Hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".
Jadi modal utama qorban niku ketakwaan dan keikhlasan kita’. Hakikat qurbn itu se3sungguhnya terletak pada ketakwaanya. Allah SWT berfirman:
لَنْ يَنَالَ اللهَ لُحُومُهَا وَلاَ دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
Artinya:
“Darah dan daging (hewan qurban) itu, tidak akan dapat mencapai (keridhaan) Allah, tapi ketaqwaan kamulah yang dapat mencapainya.” (Al-Hajj: 37)
Allahu Akbar Walillahil Hamd.
Sejarah qurban sing ke kale geh puniku zaman nabi Ibrahim AS. Dikisahkan saking al-Quran Q.S. al-Shaffât: 100-111
     
100. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
                                                                 
101. Maka kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. 102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". 103. Tatkala keduanya Telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). 104. Dan kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, 105. Sesungguhnya kamu Telah membenarkan mimpi itu Sesungguhnya Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. 106. Sesungguhnya Ini benar-benar suatu ujian yang nyata. 107. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. 108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian,
ayat puniki menceritakan mengenai qurban dan pengorbanan. Waktu Ibrahim berumur 100 tahun, Ibrahim dereng saos dikarunia pecil sereng Allah, lan Ibrahim selalu berdoa ”Rabbihabli minashalihin 37:100” ”Ya Allah anugrahkan kepadaku putera yang shaleh”. Kemudian saking rayat ke kale Ibrahim, sing dinikahi waktu silaturahmi ning Mesir. Lahirlah Ismail AS. Sing lahir ning padang pasir tandus.
Pada saat Ibrahim diisungi petunjuk sereng Allah kangge ningal rayat pertamine siti Sarah sing wenten ning Yarussalem, masjidil Aqsha. Ibrahim pada waktu niku ninggalaken sangu kangge Hajar lan Ismail hanya roti lan guci sing isine banyu. Pada waktu siti hajar ketelasan sangu, siti hajar ningali banyu sebelah Timur (wetan) / bukit Shafa padahal niku hanya banyangan doang, ning riku Ismail ditinggal sereng Siti hajar naek/nanjak gunung Marwah terus balek maleh ning bukit shafa sampe pitung balen (7x) tapi tetep boten antuk banyu. Ningali Ismail sikile nendang-nendang, lan sing tanah tendangan Ismail niku keluar air sing cukup deres. Ningali kejadian niku Siti Hajar teriak-teriak jami-jami, saking niku sniki dikenal sereng banyu/sumur zam-zam. Ning tanah niku Allah swt. Netepaken kangge tempat ibadah haji.
Allah berfirman dalam surah al-Hajj: 27’
  ••            
27. Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh,
Nabi Ismail sing ditinggal sereng Ibrahim ning Yarussalem menjelang remaja. Ternyata siti Sarah istri pertami Ibrahim melahirkan pecil sing diisungi nami Ishak. Setelah niku Ibrahim diisungi perintah sereng Allah kangge ninggalaken Ismail dan siti hajar sing wenten ning Mekkah. Rupane Ismail sing alit sampe jadi pecil kesayangan nabi Ibrahim AS. Tibe-tibe Allah ngisungi ujian ning Ibrahim kangge nyembeleh Ismail sekeprepun Allah berfirman Q.S. al-Shaffat:102:
                            
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
Ayat puniki turun sebabe gepuniku (asbaunnuzule) waktu Ibrahim mimpi, ning jeru mimpine niku Ibrahim diperintahkan sereng Allah kangge nyembeleh Ismail, sampe ning Mina Ibrahim nginep, Ibrahim ngimpi sing sami. Juga waktu di Mina nyipenge ning Mina maler mimpi kangge nyembelih pecile.
Nikulah ujian kangge Ibrahim, semakin tinggi iman seseorang maka semakin tinggi pula ujiannya. Terjadilah dialog diobrolaken sereng Ismail, lan ismail menerima dengan mengatakan if’al ma tu’,mar.
Kisah niki merupakan puncak ketaatan seorang Ibrahim kepada Allah dan kepatuhan Ismail terhadap ayahnya, karena yakin itu perintah Allah. Ketika Ibrahim berjalan ingin menyembeih ismail datang syetan menggoda siti Hajar dekat mina, maka dari situ disyariatkan melempar jumrah/syetan dengan mengucapkan bismillahi allahu akbar, Ditempat inilah pada tanggal 10 Dzulhijjah jamaah haji disuruh melemparkan batu sebagai simbol melawan sifat2 setan. Hajar berkata wahai Ibrahim, jangan kau lakukan pada anakmu. Namun Ibrahim dengan langkah mantap tetap melangkah dan menempelkan pisau dileher Ismail, ketika itu pula Allah langsung mengganti Ismail dengan seekor gibas. Sebagaimana firman Allah Q.S. al-Shaffat: 103-107:
                           
103. Tatkala keduanya Telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). 104. Dan kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, 105. Sesungguhnya kamu Telah membenarkan mimpi itu Sesungguhnya Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. 106. Sesungguhnya Ini benar-benar suatu ujian yang nyata. 107. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.

Ma’asiral muslimin rahimakumullah
Mari kita bawa dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana ketika seorang ayah meminta sesuatu pada anaknya maka contohlah Ismail. Dan kepatuhan seorang anak tanpa pikir panjang senantiasa taat kepada ayahnya. Bagi anak yang pernah membentak bapaknya, anak yang belum memenuhi kebutuhan permintaan ayahnya, mohonlah ampun, minta maaflah. Jadilah ismail-ismail di masa modern. Sosok ibrahim bisa jadi guru kita, atasan kita, pimpinan kita, pemerintan yang menaungi kita, suami kita, maka sejak hari ini jadilah ismail-ismail baru yang menjunjung tinggi nilai kepatuhan dan ketaatan. Dan bagi Ibrahim-ibrahim masa kini dialoglah, musyawarahlah, bijaklah dalam mengambil sikap. Karena sesungguhnya Nabi Ibrahim mengajarkan nilai itu, ketika diperintah oleh Allah, beliau langsung musyawarah mufakat. Dan bagi Siti Hajar masa kini jangan pantang menyerah menghadapi hidup, jangan pantang menyerah dalam mendidik anak, sekolahkan kejenjang paling tinggi, tanamkan nilai moral dan agama, kejar, bila perlu kejenjang tertinggi yakni Doktor, kejar sampai guru besar. Jangan lengah sedikitpun dengan anak kita ditengah arus globalisasi yang semakin menggerus peradaban. Sekarang menjangkau dunia hanya dalam genggaman yakni dengan HP jaringan internet. Nonton tv dalam genggaman. Hidup serba mesin. Na’uzubillah min dzalik sampai terjadi perbuatn yang tidak diharapkan oleh agama kita.
Sosok Ibrahim sebagai bapak, Siti hajar sebagai ibu dan Ismail sebagai anak dalam gambaran ayat tadi bisa berubah apapun sesuai dengan kondisi zaman. Dan pengorbanan itu langsung diganti oleh Allah dengan imbalan yang lebih baik.



Allahu Akbar Walillahil Hamd.
Sejarah kurban yang ketiga adalah zaman nabi Muhammad Saw. Allah berfirman dalam Q.S. al-kausar.
             :
1. Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. 2. Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. 3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.
Ayat ini mengajarkan shalat dan berkurban sebagai bentuk syukur kepada Allah Swt.

Allahu Akbar Walillahil Hamd.
Kaum Muslimin dan Muslimat yang Berbahagia.
Marilah kita jadikan hari ini, hari Idul Adha, sebagai momentum untuk membina ikatan persaudaraan, kesatuan, memperkuatkan rohani dan jasmani, menyatukan hubungan kasih sayang baik dengan sesama manusia maupun dengan alam sekitar kita.
Marilah dengan hati terbuka, dengan wajah yang jernih dan tangan terulur kita memulai hal tersebut dengan bermaaf-maafan; biarlah yang muda meminta maaf kepada yang tua, yang tua memberi maaf kepada yang muda; biarlah suami meminta maaf kepada istrinya, dan demikian pula sebaliknya. Di mana-mana kita kibarkan bendera kedamaian, bendera salam. Berdamai dengan diri kita sendiri, berarti kita berdamai dengan keluarga, manusia, dan bumi :
Semoga kita yang hadir di sini, pada pagi hari yang cerah dan bahagia, tergolong kepada orang yang memiliki semangat tauhid yang kokoh dan kuat, yang tidak tergoyahkan oleh rayuan dunia yang bersifat maksiat, munkar dan angkara, dan menjanjikan kesenangan hidup yang fana dan sementara, sementara di balik itu telah menanti ancaman berita dunia, dan kelak pun terancam siksaan Allah dalam api neraka yang bernyala-nyala.
Akhirnya marilah kita tutup khutbah ini dengan do’a dan semoga Allah SWT mendengarkan dan mengijabahnya.
إِنَّ اللهَ وَمَلائكته يصلون على النبي يآابّها الّذين آمنوا صلّوا عليه وسلّموا تسليما. اللهم صل وسلم وبارك على محمد وعلى اله واصحابه أجمعين.
اللهم اغفرلنا ولوالدينا وارحمهما كما ربوناصغارا ولجيع المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات.
اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات واصلح ذات بينهم والف بين قلوبهم واجعل في قلوبهم الإيمان والحكمة وثبتهم على ملة رسولك صلى الله عليه وسلم
Ya Allah, ampunilah kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, perbaikilah di antara mereka, lembutkanlah hati mereka dan jadikanlah hati mereka keimanan dan hikmah, kokohkanlah mereka atas agama Rasul-Mu SAW, berikanlah mereka agar mampu menunaikan janji yang telah Engkau buat dengan mereka, menangkan mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka, wahai Ilah yang hak dan jadikanlah kami termasuk dari mereka.
اللهم أصلح لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا وأصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا وأصلح لنا آخرتنا التي فيها معادنا واجعل الحياة زيادة لنا في كل خير واجعل الموت راحة لنا من كل شر.
Ya Allah, perbaikilah sikap keagamaan kami sebab agama adalah benteng urusan kami, perbaikilah dunia kami sebagai tempat penghidupan kami, perbaikilah akhirat kami sebagai tempat kembali kami di dunia sebagai tambahan bagi setiap kebaikan. Jadikanlah kematian kami sebagai tempat istirahat bagi kami dari setiap keburukan.

اللهم حبب إلينا الإيمان وزينه في قلوبنا وكره إلينا الكفر والفسوق والعصيان واجعلنا من الراشدين
Ya Allah, jadikanlah kami mencintai keimanan, dan hiasilah keimanan tersebut dalam hati kami. Dan jadikanlah kami membenci kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan dan jadikanlah kami termasuk orang yang mendapat petunjuk.
اللهم ارزقنا الصبر على الحق والثبات على الأمر والعاقبة الحسنة والعافبة من كل بلية والسلامة من كل إثم والغنيمة من كل بر والفوز بالجنة والنجاة من النار يا أرحم الراحمين.

Ya Allah, berilah kesabaran kepada kami atas kebenaran, keteguhan dalam menjalankan perintah, akhir kesudahan yang baik dan 'afiyah dari setiap musibah, bebas dari segala dosa, keuntungan dari setiap kebaikan, keberhasilan dengan surga dan selamat dari api neraka, wahai dzat yang Maha Pengasih.


اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُالسَّلاَمُ رَبَّنَا اَحْيِنَا بِالسَّلاَمِ وَادْخِلْنَاالْجَنَّةَ دَارَالسَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ.

"Ya Tuhan kami, Engkaulah salam, dari engkaulah salam, kepada-Mu kembali salam, hidupkanlah kami di dunia ini dengan salam, dengan damai dan masukanlah kami ke dalam surga-Mu "Darussalam", negeri yang damai, Maha Suci Engkau, Maha Mulia Engkau Ya zal Jalali wa-al Ikram".

Mudah-mudahan Allah menerima segala amal ibadah kita, mengampuni segala dosa kita, memberkati usaha perjuangan kita, memberi bimbingan dan petunjuk bagi seluruh hidup kita, agar kelak kita kembali kepada Allah dan dapat menemukan serta memperoleh ridha-Nya.
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار
وصل اللهم على عبدك ورسولك سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم والحمد لله رب العا لمين .


عِبَادَاللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغِى وَيَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَلِذِكْرُاللهِ اَكْبَرُ. اَللهُ اَكْبَرْ اَللهُ اَكْبَرْ اَللهُ اَكْبَرْ وَ ِللهِ الْحَمْدُ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Cilegon, 26 Nopember 2009

Tidak ada komentar: