Efek Ramadhan Sampai Masa Depan
Oleh Hasani Ahmad Said
Jauh-jauh sebelum Ramadhan tiba, Rasul mengajarkan doa: Allâhumma bâriklana fî Rajab wa Sya’bân wa ballighnâ Ramadhân (Ya allah berilah keberkahan kepada kami di bulan rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami (menuju) bulan Ramadhan).
Meskipun demikian, keberkahan Ramadhan yang begitu besar, mungkin tidak semua orang mampu menikmati keberkahan itu. Bisa jadi, hari ini kita masih puasa, entahlah kalau esok hari. Tidak ada satu makhlukpun yang bisa menjamin esok harinya kita masih bisa berpuasa kembali. Secara tiba-tiba, terkadang kita mendapat berita duka bahwa orang-orang terdekat meninggal dunia saat bulan Ramadhan. Timbul pertanyaan, siapa yang mampu mengetahui rahasia kematian itu? dan kapan akan menghampiri kita? Pasti jawabannya adalah tidak ada seorangpun yang mengetahui. Kalau demikian, mengapa kita masih melakukan hal yang dilarang Allah?
Pintu taubat akan selalu terbuka. Maka, bulan Ramadhan kali ini, sejatinya kita bisa memanfaatkannya sebaik mungkin. Kuncinya, banyak berdzikir, sedekah, membaca al-Qur’an, dan amalan shalih lainnya. Saatnya kita mereformasi keburukan kita dengan kebaikan. Tepalah kiranya hal ini dijadikan perumpamaan, bahwa dunia itu adalah ladang akhirat (al-Dunyâ mazra’at al-âkhirah), begitu sabda Rasul. Maka, tanamilah ladang dunia ini dengan biji kebajikan, maka kelak engkau akan menuai kebajikan. Sebaliknya, jika menanam biji keburukan, maka siap-siap pula memanen kaburukannya. Karena Ramadhan merupakan bulan pelipatgandaan pahala, maka jangan sia-siakan bulan suci ini tanpa amal shaleh.
Allah juga menegaskan dalam Q.S. al-Isra (17) ayat 8: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri… (In ahsantumahsantun lianfusikum wa in as’tum falaha…)”.
Atas dasar hal tersebut , sejatinya kita menjalankan Ramadhan ini dengan penuh keimanan dan mengharap ridha Allah, agar kita mampu menuai keindahan dan keberkahannya. Manfaat ramadhan tidak hanya berlaku pada momen ramadhan itu sendiri, tetapi juga bisa memberikan efek juga pada saat yang akan datang, sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Abu Hirairah, bahwasannya Rasul sabda “Siapa berpuasa di bulan Ramadhan yang didasari dengan keimanan dan mengharap (ridha Allah), maka akan diampuni dosa yang telah lalu dan yang akan datang”.
Karena itu, tak mengherankan Allah memanjakan bagi orang-orang yang berpuasa yang diundang atas seruan keimanan, dengan menggunakan redaksi wahai orang yang beriman (Yâ ayyuha al-ladzina âmanû..), seperti difirmankan dalam Q.S. al-Baqarah (2): 183 “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibakan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu menjadi orang yang bertakwa”.
Terlihat dengan jelas dari ayat tersebut , bahwa tujuan akhir dari puasa adalah membentuk manusia yang mempunyai karakter takwa yang berkesinambungan. Ketakwaan yang bukan hanya di bulan Ramadhan. Lebih dari itu, ketakwaan sejatinya diimplementasikan dalam bulan-bulan selain Ramadhan. Wallâhu a’lam bi al-shawâb. (Hasani Ahmad Said, M.A./ Kader Mufassir Pusat Studi al-Qur’an (PSQ) & Kandidat Doktor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Foto:pactradio.com)
* Facebook
* Google Gmail
* Google Buzz
* Twitter
* Yahoo Messenger
* Share
11 Responses to “Efek Ramadhan Sampai Masa Depan”
1.
arifromdhoni says:
19/08/2010 at 12:01 pm
Efek Ramadhan seharusnya terasa hingga setelah Ramadhan berakhir, bahkan hingga akhir hayat. Karena sebaik-baik amalan adalah yang meningkat kualitasnya setiap harinya. Termasuk orang yang merugi apabila amalannya sama seperti hari sebelumnya. Bahkan termasuk orang yang celaka bila amalannya lebih buruk daripada sebelumnya.
Namun, berapa banyak orang yang berpuasa tidak beroleh apapun kecuali lapar dan dahaga? Semoga kita termasuk yang senantiasa meningkat kualitas ketaqwaannya. Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bertaqwa.
2.
cool_ramdan says:
22/08/2010 at 12:07 pm
Ramadhan adalah bulan tarbiyah.. Bulan Ramadhan dengan segala kelebihan dan keutamaannya adalah proses tarbiyah yang datangnya langsung dari Allah SWT. Hasil dari proses tarbiyah tersebut adalah lahirnya pribadi mukmin yang bertaqwa. Jika kita sukses menjalani tarbiyah selama bulan Ramadhan, maka dijamin kita akan sukses menjalani kehidupan hingga akhir masa..
3.
Noviana Indah Mustikaningtyas says:
22/08/2010 at 12:08 pm
Tujuan akhir dari puasa adalah membentuk manusia yang mempunyai karakter takwa yang berkesinambungan. Ketakwaan yang bukan hanya di bulan Ramadhan. Lebih dari itu, ketakwaan sejatinya diimplementasikan dalam bulan-bulan selain Ramadhan —> semoga saya bisa mencapai tujuan tersebut. Saya pun tak hentinya berdoa ya Allah, jadikanlah puasaku sebagai puasa orang-orang yang benar-benar berpuasa. Amiin…
Trims, artikelnya. Makin terlecut saya.
4.
Wacy Notalia says:
22/08/2010 at 12:10 pm
Berkah buLan ramadhan yg dirasakan pastinya berbeda..
Perbaiki diri sendiri saja..renungkan setelah ramadhan berlalu apa yg harus dilakukan.kembali mengotori diri atau berjalan dijaLan ALLAH.. Semoga qt semua bs jd makhluk ALLAH yg lbh baik. Amien..
5.
INDRA ALAM says:
22/08/2010 at 12:17 pm
Atagfirullohhaladzim. merinding aq membaca artikel di atas. aku menyadari aq banyak melakukan khilaf dan salah selama ini. aq hanya manusia daif dan tanpa daya, terlalu banyak dosa dan maksiat yang telat aku lakukan, maka dari itu di bulan Ramadhan ini aq coba perbaiki diri aku dengan baik dengan memohon ampunan kpd Allah SWT. Hanya Allah yang berhak menilai usaha setiap mahluknya yg ingin berubah. Semoga masih ada pintu Taubat bagi saya dan kita semua. Kita FULL kan ibadah kita di bulan ini, kesempatan bagi kita yang msh diberi panjang umur sampai Ramadhan ini. Lembutkan hati dan sebarkan berkah Ramadhan. iringi perintah wajib dengan yang sunnah. Semoga Allah memberkahi dan meridhoi amalan kita semua. Amien
6.
Alih Rinaldy says:
22/08/2010 at 12:22 pm
Ramadhan merupakan bulan mulia dimana setiap manusia diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk menjadi individu yang lebih baik secara lahir maupun bathin.
Maka dari itu bulan ini sering dinanti-nanti oleh setiap orang karena mereka ingin melakukan perubahan sebesar-besarnya terhadap diri mereka sendiri. Baik dalam beribadah kepada Allah, cara bersikap terhadap orang lain dan memperbanyak rasa Cinta terhadap keluarga dan orang-orang terkasih. Tentu saja semua dilakukan secara Islami. Dan ini menjadi kebiasaan selama Ramadhan.
Tentu saja perubahan-perubahan ini akan menjadi acuan kita dalam menjalani kehidupan di masa depan. Kehidupan kita selain di bulan Ramadhan. Ramadhan mengajarkan kita bagaimana cara menjalani kehidupan secara seimbang dan semua itu harus di dukung oleh niatan kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan. Semoga kita menjadi orang-orang yang belajar dari Ramadhan. Amin :D
7.
ainun says:
22/08/2010 at 12:24 pm
Efek ramadhan memang harus berlangsung lama.bagai lingkaran bola salju,semakin berputar semakin membesar dimana ramadhan menjadi Awal kita menjadi seorang yang lebih Baik,amalan yang lebih meningkat,ilmu yang lebih tinggi.
Jika ramadhan Ini kita mulai dengan niat baik,coba kita belajar menjadi malaikat yang mencatat amalan,kita ingat amalan kita setiap hari,kita perbaiki kekurangan hari kemarin,kita perbaiki hari Ini.begitu seterusnya. Sampai pada akhirnya kita menjalani kehidupan kita SEMakin baik setiap harinya. Itulah makna ramadhan,dimana bukan ramadhan bulan untuk bertobat,tapi ramadhan Awal langkah
8.
Harnadi says:
22/08/2010 at 12:25 pm
Bulan ramadhan memang tempat buat kita memperbaiki diri agar lebih dekat dengan tuhan, tapi setelah selepas dari bulan ramadhan kita harus tetap beribadah jgn cuma bulan ramadhan aja kita shalat berjamaah dimasjid & rajin mengaji tapi jadikan bulan ramadhan sebagai awal kita mendekatkan diri pada ALLAH
9.
nurulhayat says:
22/08/2010 at 12:28 pm
artikel ini mengingatkan saya untuk memaknai kmbali niat saya beribadah di bulan ini, semoga apa yang saya tanam di bulan ini, segala ibadah yang pastinya berniat baik, akan menuai kebaikan bukan hanya pada kehidupan saya sesudah ramadhan tapi juga untuk kehidupan saya dunia dan akhirat…amin…amin…amin…ya robbal alamin,,,
10.
danny brahmantyo says:
22/08/2010 at 12:31 pm
-Kita sampai karena kita berjalan atau berhenti? Kita sampai karena kita berjalan dan berhenti-
Seperti oase di tengah perjalanan melintasi padang tandus.. itulah Ramadhan bagi saya, pemberhentian sejenak dr penat kehidupan.
Beberapa tahun terakhir membuat saya belajar banyak untuk dapat menghayati makna Ramadhan yg lebih dari sekedar ibadah wajib.
Saya jd lbh memahami kasih sayang Allah pada kita, salah satunya adlh dgn diberikannya kita kesempatan bertemu dgn Ramadhan-bulan penuh ampunan dan penuh berkah-sekali lagi.
Ada perasaan nyaman dan tenteram yg tdk dpt diungkapkan saat jiwa dan raga ini memasuki Ramadhan. Seakan semesta berkolaborasi menciptakan suasana demikian.
Benar adanya kata ulama, bahwa ibadah di bulan Ramadhan adlh pendidikan spiritual yg melembutkan hati; dan hal ini berarti bukan hanya masalah personal antara saya kepada Tuhan, namun jg antara saya dgn sekitar.
Semoga hal tersebut bs mjd bekal melanjutkan perjalanan yg sementara ini.
11.
Muhammad Ibnul Zikri says:
22/08/2010 at 12:34 pm
Dari 12 bulan yg ada hanya Bulan Ramadhan yg di nantikan umat islam, karena di bulan tersebut oleh ALLAH swt di bukakan pintu maaf dan di lipat gandakan pahala yang kita kerjakan selama bulan Ramadhan tersebut. Oleh karena itu janganlah kita sia-siakan waktu kita di bulan Ramadhan ini.
Beri komentar
Click here to cancel reply.
Tulisan ini dimuat di http://www.alifmagz.com/2010/08/18/efek-ramadhan-sampai-masa-depan/, tanggal 18 Agustus 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar